Suku Bangsa Kedang (NTT)

Orang Kedang adalah salah satu kelompok sosial yang merupakan penduduk asal di daerah Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar orang Kedang bermukim dalam wilayah Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Bayusuri. Kecamatan ini adalah dua dari enam kecamatan yang ada dalam Pulau Lembata atau Lomblem. Lingkungan alam pulau ini umumnya berpadang rumput, sebagian kecil berhutan belukar, dan bergunung-gunung dengan puncaknya seperti gunung He Ape, gunung Labalekang dengan ketinggian di bawah 1.500 meter di atas permukaan laut.

Pada tahun 1986 jumlah penduduk Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri, sebagai daerah asal orang Kedang, berjumlah masing-masing 13.979 jiwa dan 15.786 jiwa. Di antara jumlah tersebut tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah orang Kedang sendiri. Orang Kedang mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Kedang, salah satu dari empat bahasa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Tiga bahasa lainnya adalah bahasa Lamaholot, bahasa Melayu, dan bahasa Boru Hewa. Bahasa Kedang berbeda sekali dengan bahasa Lamaholot, sehingga bahasa pengantar antar kelompok ini adalah bahasa Indonesia, dan pada masa lalu menggunakan bahasa Melayu; sedangkan bahasa Boru Hewa merupakan bahasa peralihan antara bahasa Lamaholot dan bahasa Sikka di sebelah barat. Suatu penelitian tentang bahasa Kedang telah dilakukan oleh tim Paulus et al yang menghasilkan laporan Fonologi, Morfologi, dan Sintaksis Bahasa Kedang (Jakarta, Depdikbud, 1989). Dalam laporan ini dinyatakan bahwa jumlah penutur bahasa Kedang adalah sekitar 14.000 orang.

Kehidupan mereka tergantung pada pertanian tanah kering, dengan tanaman utama jagung dan palawija lainnya. Peralatan yang digunakan masih sederhana seperti tofa dan parang. Musim tanam hanya sekali dalam setahun, karena itu waktu antar musim itu umumnya diisi dengan kegiatan menangkap ikan.

Sumber:
Melalatoa, J. 1995. Ensiklopedi Sukubangsa di Indonesia. Jilid A--K. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive