Taman Nasional Alas Purwo (Provinsi Jawa Timur)

Pengantar
Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) terletak di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo dan Puroharjo yang secara administratif termasuk dalam Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kawasan Alas Purwo yang secara geografis terletak antara 8°26'45''-8°47'00'' LS dan 114°20'16''-114°36'00'' BT ini oleh pemerintah ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1993 melalui SK Menteri Kehutanan No. 283/Kpts-II/92 dengan luas keseluruhan sekitar 43.420 ha yang dibagi menjadi empat zona, yaitu: (1) zona inti (sanctuary zone) seluas 17.200 ha; (2) zona rimba (wilderness zone) seluas 24.767 ha; (3) zona pemanfaatan (intensive zone) seluas 250 ha; dan (4) zona penyangga (buffer zone) dengan luas sekitar 1.203 ha.

Untuk menuju lokasi Taman Nasional Alas Purwo dari Kota Surabaya dapat dicapai melalui beberapa rute (menggunakan angkutan umum). Rute pertama, dari Kota Banyuwangi menuju Pasaranyar hingga sampai ke Trianggulasi sejauh 77 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Selanjutnya, dari Trianggulasi menuju Plengkung sejauh 12 kilometer menyusuri pantai. Sedangkan, rute lainnya dari Kota Banyuwangi menuju Kalipapat hingga sampai ke Trianggulasi sejauh 74 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Kondisi Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo yang merupakan salah satu perwakilan ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa, secara umum memiliki kondisi topografi yang bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung dengan variasi mulai dari dataran pantai sampai dengan ketinggian + 322 meter di atas permukaan air laut (Gunung Linggamanis). Sedangkan iklimnya termasuk tipe B dengan curah hujan antara 1000-1500 mm/tahun, temperatur udara 22° - 31° C dan kelembaban udara 40-85%.

Kondisi topografis yang bervariasi tersebut menjadikan kawasan taman nasional ini memiliki formasi vegetasi yang cukup lengkap, yang diantaranya adalah: vegetasi pantai, payau, rawa, hutan tanaman, hutan bambu dan hutan hujan dataran rendah. Jenis-jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di dalam vegetasi ini diantaranya adalah sawo kecik (manilkara kauki), bambu manggong (gigantochloa manggong), ketapang (terminalia cattapa), nyamplung (calophyllum inophyllum), keben (barringtonia asiatica), rengas (gluta renghas), pulai (alstonia scholaris), kepuh (steculia feotida) dan lain sebagainya (sekitar 584 jenis tumbuhan).

Vegetasi-vegetasi yang ada di TN Alas Purwo sampai saat ini kondisinya relatif masih lengkap dan asli, sehingga memungkinkan beraneka ragam jenis fauna hidup dan berkembang di dalamnya. Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar terdiri dari 31 jenis mamalia (18 jenis diantaranya dilindungi undang-undang), 236 jenis burung (64 dilindungi), dan 20 reptilia yang enam jenis diantaranya dilindungi undang-undang.

Jenis-jenis satwa yang hidup di TNMB diantaranya adalah: banteng (Bos javanicus), babi hutan (Sus sp.), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), landang (Histryx javanica), linsang (Prionodon linsang), musang luwak (Paradoxurus sp.), macan tutul (Panthera pardus melas), lutung budeng (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kukang (Nycticebus coucang), ajag (Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), pecuk ular (Anhinga melanogaster), kuntul (Egretta garzetta), kuntul kerbau (Bulbucus ibis), kuntul karang (Egretta sacra), bangau hitam (Ciconia episcopus), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), roko-roko (Plegadis falcinellus), trulek (Hiamantopus linnaeus), blekek (Limnodromus sempalmatus), trinil pantai (Tringa hypoleucos), cekakak (Todirhamphus (Halcyon) chloris), ayam-ayaman/truwok (Gallicres cinerea), dara laut jambul besar (Sterna bergii), cangak merah (Ardea purpurea), julang (Ryticeros undulatus), kangkareng (Anthracoceros convexus), elang jawa (Spizaetus bartelsi), elang ular-bido (Spilornis cheela), elang laut perut putih (Haliaeetus Ieucogaster), elang hitam (Ictinaetus melayensis), elang bondol (Haliastur indus), elang brontok (Spizaetus cirrhatus), elang kelabu (Butastur indicus), sikep-madu Asia (Pernis ptiiorynchus), kukuk beluk (Strix Ieptogrammica), Biawak (Varanus salvator), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), dan trinil semak (Tringa glareola), dan lain sebagainya.

Sebagai catatan, selain kaya akan flora dan fauna, di Taman Nasional Alas Purwo juga terdapat beberapa area yang dijadikan sebagai obyek wisata, yaitu: (1) Pantai Plengkung, yang oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang masuk dalam “segi tiga berlian” yang dijadikan sebagai andalan sumber pemasukan dana dari sektor pariwisata. Pantai Plengkung merupakan suatu obyek wisata yang tidak hanya memiliki panorama yang indah, tetapi juga dikenal sebagai pantai yang cocok untuk olahraga selancar air (surfing) karena memiliki ombak yang besar. Konon, bagi sebagian wisatawan mancanegara, ombak di pantai ini, khususnya pada bulan Mei hingga Oktober, dianggap sebagai terbaik kedua setelah arena selancar air di Hawaii. Obyek wisata lain yang masuk dalam “segi tiga berlian” Banyuwangi adalah kawah Gunung Ijen yang memiliki pemandangan indah dan unik. Dan, yang terakhir adalah Pantai Sukamade yang merupakan habitat dan tempat penangkaran penyu; (2) Pantai Ngagelan, Rajegwesi dan Triangulasi; (3) Danau Bedul Segoro Anak; (4) Padang Sadengan yang merupakan tempat kawanan banteng, rusa, dan burung merak mencari makan; dan (5) sekitar 40 buah goa (alam maupun buatan) yang beberapa diantaranya kerap dijadikan sebagai tempat untuk bermeditasi, seperti: Goa Padepokan, Goa Istana, Goa Putri, Goa Macan dan lain sebagainya.

Sumber:
http://www.dephut.go.id (foto)
http://id.wikipedia.org
http://www.pbase.com
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive