Permainan Tangtang Buku (Lampung)

Permainan ini biasanya melibatkan banyak anak, namun tanpa menggunakan alat permainan. Mereka bermain sambil mendendangkan lagu. Cara bermain tangtang buku cukup mudah.

Pertama ditentukan dulu dua orang yang akan bertugas sebagai bos. Kedua bos itu nantinya saling berhadapan dengan jarak kurang lebih setengah meter. Kedua telapak tangan mereka diadukan dengan posisi diangkat melebihi tinggi kepala. Setelah siap pada posisinya masing-masing, dimulailah permainan tersebut.

Barisan tadi berjalan beriringan melewati “terowongan” tangan yang diacungkan oleh bos sambil menyanyikan lagu dengan syair sebagai berikut:

Tangtang buku
Selera tanggal Satu
Mata beling mata satu
Anak belakang tangkap satu.

Pada syair yang berakhir, kedua tangan yang semula diacungkan ke atas, dengan serentak diturunkan untuk menangkap satu orang anak, setelah tertangkap lalu dia ditanya: “Mau apel apa jeruk?” Setelah mengetahui jawabannya, anak tersebut berdiri di belakang bos dari salah satu buah tersebut. begitu seterusnya sampai jumlah anggotab arisan habis terbagi kepada bos jeruk dan bos apel.

Setelah masing-masing bos memiliki anak buah, dilakukan permainan berikutnya. Kedua boas melakukan suit dengan jari tangan mereka. Yang menang berhak mengambil anak buah bos yang kalah suit. Adakalanya hasil suit tidak membuat salah satu bos berhasil mengambil anak buah bos lainnya hingga habis. Selain itu, ada juga yang menggunakan cara lain. Masing-masing bos dan anak buahnya memperkuat diri dengan cara memeluk pinggang teman di depannya. Lalu mereka saling menarik lawannya agar rangkaiannya lepas. Bagi yang rangkaiannya lepas berarti kalah.

Sumber:
Sucipto, Toto, dkk,. 2003. Kebudayaan Masyarakat Lampung di Kabupaten Lampung Timur. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive